Jumat, 24 Juni 2011

PERKAWINAN


A. Perkawinan
Adalah suatu perkawinan sepasang mempelai yang dipertemukan secara formal di hadapan penghulu/kepala agama, para sksi dan sejumlah hadirin yang disahkan secara resmi sebagai suami isteri dengan upacara ritual-ritual tertentu. Dimana bentuk proklamasi laki-laki dan wanita bersifat dwi tunggal yakni saling memiliki satu sama lain.
B. Regulasi/pengaturan perkawinan

  • Umur
  • Seks
  • Upacara perkawinan
  • Pembayaran uang nikah
  • Hak dan kewajiban suami isteri
  • Pembagian harta
  • Perceraian
C. Tujuan regulasi
Bukan untuk menghalangi perkawinan tapi untuk menjamin perkawinan
  1. Ditegakkannya kesejahteraan sosial
  2. Mencegah perkawinan dengan keluarga dekat/incest
  3. Untuk memperbaiki ras/keturunan
  4. Mencegah perceraian yang sewenang-wenang
  5. Menjamin kebahagiaan individu, kelestarian keluarga, kestabilan struktur masyarakat
Adanya pergeseran standar dan norma seks menajdi hyper modern dan radikal merupakan hal yang bertentangan dengan norma masyarakat, yang juga dapat menimbulkan :
1. Perkawinan periodik/term marriage
  • Kontrak tahap 1 = 3-5 tahun
  • Kontrak tahap 2 = 10 tahun
  • Kontrak tahap 3 = saling memiliki
2. Kawin percobaan/trial marriage
Dengan alasan perkawinan harus dicoba terlebih dahulu beberapa bulan dan jika tidak cocok dapat segera berpisah
3. Kawin persekutuan/companionate marriage
Yaitu perkawinan tanpa anak dan perceraian atas dasar persetujuan bersama
4. Poligami
5. Perkawinan eugenis
Yaitu perkawinan untuk memperbaiki keturunan
D. Alasan/motivasi perkawinan
  1. Distimulis oleh dorongan-dorongan romantik
  2. Hasrat untuk mendapatkan kemewahan hidup
  3. Ambisi untuk mencapai status sosial tinggi
  4. Keinginan untuk mendapatkan jaminan/asuransi hidup di masa tua
  5. Keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan pasangannya
  6. Hasrat untuk melepaskan diri dari belenggu atau kungkungan orang tua/keluarga
  7. Dorongan cinta terhadap anak dan ingin mempunyai anak
  8. Keinginan untuk mengabadikan nama leluhur
  9. Malu kalau sampai disebut sebagai “perawan tua”
E. Alasan-alasan tidak kawin
  1. Tidak pernah mencapai kematangan yang sebenarnya, dimana kematangan tidak hanya secara khronologis, fisik dan mental saja tapi juga harus mencapai taraf kematangan secara sosial
  2. Identifikasi secara ketat terhadap orang tua, menginginkan pasangan hidup yang benar-benar memiliki ciri baik fisik maupun karakter seperti orang tuanya (fiksasi ayah/kompleks elektra dan fiksasi ibu/kompleks oedipus)
  3. Egosentrisme dan narsisme yang berlebihan, merasa diri sangat sempurna dan hanya pantas memilik pasangan yang juga sederajat dengannya
  4. Kebudayaan individualisme yaitu tidak terbiasa bergaul dengan orang lain, ingin bebas hidup sendiri dan  tidak mau hidupnya diatur.
Faktor kepercayaan dalam beragama, contohnya : pendeta, suster dan biarawan
Terfokus pada pekerjaan, mengabdikan diri pada kemanusiaan, sehingga tidak sempat dan tidak tertarik untuk menikah